Rabu, 02 Oktober 2013

Apakah kita mencibir pria yang memakai rok karena memandang rendah terhadap perempuan?


"Faktanya bahwa, setidaknya di Dunia Barat, telah dapat menerima wanita untuk memakai celana, blazer, dan dasi, tapi belum dapat menerima kaum pria untuk memakai rok, hasilnya sering ditemui pendapat dari pria pria yang mendukung rok bagi pria bahwa ini hanyalah kasus diskriminasi hak laki-laki yang ditolak. Saya berpendapat, itu lebih berkaitan dengan pandangan kita pada wanita, dan lebih dalam dari sekedar hak untuk memakai pakaian jenis tertentu. Pada akarnya adalah ide yang bertahan bahwa perempuan adalah spesies lemah dan gender rendah".

Kutipan diatas adalah terjemahan dari artikel yang menarik, mengapa orang mengejek atau paling tidak terkejut terhadap pria memakai rok. Klik paragraf di bawah untuk membaca lebih lanjut dari artikel tersebut

THE fact that, in the Western World at least, it is acceptable for women to wear trousers, blazers, and ties, but not acceptable for men to wear skirts, has resulted in a frequently encountered opinion among men-in-skirt advocates that this discrimination is simply a case of men’s rights being denied. I am of the opinion it has more to do with our views on women, and it goes deeper than just the right to wear a particular type of clothing. At the root of it is the enduring idea that the female of our species is the weaker and inferior gender.



Tidak ada komentar: